LEBIH SEHAT DENGAN MEMBAWA BEKAL


Kisah Antara Saya dan Bekal Makan Siang

Anda sering atau selalu membawa bekal atau membuatkan bekal untuk anak ke sekolah dan suami ke tempat kerja? Apa yang biasa anda buat? Menu bekal praktis??? Masihkah??? Coba pikirkan kembali hal ini baik-baik, tubuh kita itu butuh gizi yang seimbang lho. Masak saja seperti biasa dan jangan malu-malu dibawa sebagai bekal, nggak usah pilih-pilih menu khusus untuk bekal. Ribet bawanya??? Enggak kok, itu hanya permasalahan perbedaan pandangan saja, kalau sudah mengerti dan merasa butuh pasti anda akan berubah pikiran.

O ya, ngomong-ngomong tempat bekal seperti apa yang anda gunakan? Ini juga akan mempengaruhi menu apa-apa saja yang bisa dibawa. Saya juga menyukai sesuatu yang praktis, tapi apakah hanya karena tempat bekal yang dibuat super simpel dan praktis itu membuat menu yang bisa dibawa hanya mie goreng, nugget, roti, sosis, kornet, nasi goreng, itu lagi itu lagi, seperti anak kecil saja. Ayo yang ngaku dirinya udah gede, berarti udah nggak pantes donk milih-milih makanan, menyisakan makanan di piring, dan harus disuapin sambil lari-lari (itu sih ponakan saya banget, hahaha).

Memilih tempat bekal memang harus sesuai peruntukan jenis menunya. Sulit jika hanya mempunyai satu macam saja, namun menurut pengalaman saya tiga jenis tempat bekal berbeda sudah cukup. Secara garis besar makanan dibedakan dengan yang basahan dan keringan, namun tempat bekal juga harus ada penyesuaian terhadap bentuk dan ukuran makanan, oleh karena itu bukan perlu banyak tempat, hanya saja pikirkan baik-baik apa yang anda butuhkan sebelum membeli tempat bekal. Membawa bekal adalah untuk memudahkan anda, bukan menyultikan dan menjadi beban. Memilih tempat bekal yang tepat membuat anda senang membawanya.

Salah satu tempat bekal saya terdiri dari empat buah smart saver dari Tupperware ukuran diameter 11 cm, tinggi 5 cm, dan kapasitas 200 ml. Dan satu buah gelas kapasitas 200 ml. Saya masukkan ke tempat kecil, dan tidak banyak yang menyangka kalau itu adalah bekal (ya iyalah, wong itu aslinya tempat alat tulis kok, hehehe), bisa dimasukkan juga ke dalam tas.


Memang betul kecil kalo dipikir-pikir, tapi saya kenyang kok, justru saya mengambil keuntungan dengan itu bahwa saya bisa mengurangi jumlah nasi dan harus kenyang dengan sayuran atau buah yang saya bawa. Empat tempat bekal dan satu gelas itu saya isi sebagai berikut:
Satu, diisi nasi donk, atau semacam lontong atau ketupat iris;
Dua, diisi sayur, tumis sayuran, atau lauk nasi yang utama lainnya;
Tiga, diisi makanan pelengkap seperti tempe, tahu, sambal, kukusan sayuran atau lalapan, atau yang lainnya;
Empat, diisi camilan, kue, keripik, buah-buahan iris, agar atau jeli, olahan ubi atau singkong, bubur kacang ijo, roti, atau yang lainnya;
Gelas, diisi kopi, jus, air jahe, susu, teh manis, sirup, overnight oat, atau yang lainnya (yang pasti bukan air putih).

Saya belum bisa memasak dengan benar, tapi untuk bekal menurut saya kuncinya adalah bagaimana caranya agar masakannya enak dimakan saat sudah dingin, itu saja. Dan berikut ini bolehlah saya bagi sedikit menu barangkali bisa menginspirasi anda yang sedang kebingungan mau masak apa hari ini, esok, dan seterusnya:
Suun taoge kornet timun;
Tumis buncis jagung teri;
Ikan goreng kunyit;
Orak arik telur sayuran;
Jamur tumis telur;
Omelet wortel, buncis, tomat;
Bakso goreng saus;
Capcay;
Telur ceplok balado;
Tumis bakso buncis;
Teri pedas;
Ayam kukus;
Cumi asin;
Tumis kacang merah;
Tumis sapi lada;
Ayam saus tiram;
Tumis tahu cabai hijau;
Tumis bayam jagung;
Sup jagung ayam;
Sayur asem;
Sayur lodeh;
Dan lain-lain.