TIDAK ADA YANG JUAL AIR MATA

Sewaktu kecil saya sering membaca majalah Bobo, disana banyak terdapat surat pembaca yang salah satunya terdapat rubrik mengenai cerita atau pengalaman lucu, ada beberapa cerita yang saya ingat dan saya simpulkan serius karena usia saya waktu itu juga masih terbilang kecil.

Suatu hari saya bersama seorang teman sedang bermain dirumahnya, namun karena merajuk meminta sesuatu kepada ibunya, teman saya menjadi menangis tersedu-sedu. Dengan otomatis tangan saya mengusap-usap punggungnya dan bermaksud mendiamkan kemudian saya berkata "udah, jangan nangis terus, nanti air matanya habis lho...!!! kan nggak ada jualannya di warung."

Saya dan teman saya sama-sama serius menanggapi kalimat tersebut. Teman saya berhenti menangis karena takut air matanya habis, dan saya juga khawatir padanya kalau-kalau air matanya kering kehabisan. Namun ibunya tertawa terbahak-bahak mendengar kalimat saya tanpa menjelaskan apapun. Akhirnya kami bertiga berakhir dengan tertawa terbahak-bahak bersama. 

Sepulangnya ke rumah saya ceritakan hal tersebut kepada ibu saya dan kemudian beliau pun tertawa, dan saya pun tertawa setelah dijelaskan dan mengerti makna dari kalimat tersebut. ^_^