CARA MEMASAK NASI YANG MUDAH DAN PRAKTIS


Memasak Nasi Dengan Cara yang Mudah dan Praktis (Porsi Kecil Cocok Untuk  Anak Kos, Penyuka Kecepatan, Penyuka Kepraktisan, dan Seorang Pemalas)


Memasak nasi kan mudah… Eiiittttsss!!! Kata siapa semudah itu. Kalo asal jadi saja sih mungkin anak SD juga bisa. Asal tau saja, bahkan hanya untuk kukusan atau rebusan sayuran, itu butuh ilmunya, jadi jangan meremehkan urusan masak memasak. Hal ini memang sangat relatif, karena bergantung kepada jiwa seni, kecepatan untuk merasa puas akan hasil, dan kemauan untuk terus upgrade dan update. Yang disebutkan tadi semuanya tidak ada hubungannya dengan memasak??? Heyyyy… jangan salah, itu semua mungkin terdengar konyol, tapi akan sangat berpengaruh kepada “you punya selera” dan kemampuan memasaknya, kenapa??? karena memasak bukanlah sebuah bakat.

Saat saya menanak nasi seringkali tidak puas dengan hasil nasinya, entah rasa atau penampakannya. Kemudian setelah berhasil membuat rasanya seperti apa yang saya mau, saya masih tidak puas karena nasinya pernah cepat basi, kemudian saya masih tidak puas karena penampakan nasinya tidak bagus seperti di acara masak memasak di TV atau digambar-gambar yang nasinya berbulir utuh dan bening, bukan putih seperti lantai keramik. Setelah itu saya masih tidak puas dengan proses yang ribet dan lama, dan seterusnya. Tapi itu semua membuat kita terus berpikir untuk lebih berkreasi.

Perlu diketahui bahwa menurut saya tidak ada yang bisa mengalahkan nasi dengan cara memasak secara ditanak atau “aron-kukus”. Kenyataan memang pahit, tapi itulah cara sempurna untuk mengolah si biji padi. Namun sesuai dengan judul post kali ini, saya hanya akan membagi informasi memasak nasi dengan cara yang mudah dan praktis. Tapi ini  bukan menggunakan panci pintar yang namanya ada magic-magicnya itu lho, ini cukup menggunakan panci kecil atau saucepan, saya sarankan yang ada anti lengketnya, yang bertutup kaca itu, atau jika punya pot keramik ala Jepang juga bisa, saya sendiri masih belum berhasil kalo menggunakan panci biasa, selalu ada keraknya. Mungkin karena pancinya masih jarang dipakai.

Pertama, siapkan beras banyaknya sesuai dengan kebutuhan atau sebutlah takaran seikhlasnya. Maksimal pengembangannya adalah menjadi dua kali lipat. Misalnya beras satu gelas, maka akan menjadi nasi sebanyak dua gelas, tapi ingat, ini bergantung kepada jenis beras dan cara pengolahan;

Ke dua, jerangkan air sampai mendidih sebanyak penakar beras tadi. Untuk sekarang ini tolong lupakan dulu cara mengukur air menggunakan jari, itu tidak akurat sama sekali, silakan anda buktikan sendiri. Misalnya anda menakar beras dengan mangkuk, maka mangkuk itu juga yang digunakan untuk menakar air dengan perbandingan 1:1.5 atau satu mangkuk beras berbanding satu setengah mangkuk air (bergantung pada jenis beras juga);

Ke tiga, sambil menunggu air mendidih, cuci beras, cukup gosok-gosok dengan kedua tangan seperti orang yang bersalaman. Sayang kalo gizinya hilang dan bulir berasnya jadi hancur karena terlalu heboh digosok saat mencuci. Beras itu saat kena air cepat sekali rapuhnya;

Ke empat, masukkan beras ke saucepan berisi air yang sedang mendidih, ratakan atau rapikan berasnya, kemudian tutup saucepan dan segera kecilkan api sekecil mungkin jika sudah terlihat mendidih kembali dan berbusa. Beras akan mengembang pada tahap ini. Jadi saya sarankan berikan ruang yang cukup untuk berasnya agar mengembang dengan baik, hal ini juga untuk mencegah tumpahan dari didihan air beras ke kompor;

Ke lima, tunggu 10-15 menit (ini relatif) dan jangan membuka tutupnya atau mengaduk, sayang kalau energi panasnya harus terbuang keluar (saya  pernah mengalami kegagalan karena membuka dan mengaduk nasinya, tapi ini belum tentu terjadi kepada anda ya), juga jangan overcook, nanti malah jadi berkerak. Namun bagi anda yang merasa ngotot tetap perlu untuk mengaduk, maka aduklah saat beras mengembang tetapi airnya masih banyak seperti sayur, aduk sampai bulirnya terpisah-pisah dan ia akan membentuk lubang uapnya sendiri saat airnya mulai surut. Setelah dirasa matang (tutupnya sudah tidak berkeringat banyak), matikan api, boleh tunggu sekitar 5 menit untuk membuka (proses pematangan tetap berlangsung dari panasnya). Taraaaaa… nasi tanpa kerak siap dihidangkan. Mirip seperti ngeliwet ya. Dan ini dia gambarnya (tolong maafkan panci ini, saya mohon).







Cara di atas terinspirasi dari perenungan cara kerja si panci pintar yang dicolok ke listrik itu. Dapat menghemat bahan bakar dan peralatan dapur yang digunakan juga sedikit, kekurangannya mungkin nasi akan agak lembek karena takaran air yang normal seharusnya 1:1 (pada teknik aron-kukus). Untuk mencegah kelengketan nasi yang berlebih hindari mendinginkan nasi dengan cara mengaduk “angkat-balik”, aduklah nasi secara menyamping seperti menyisir.

Nah, semoga membantu ya informasinya, memasak nasi hampir sama waktunya seperti memasak mie instan. Sekarang tidak ada lagi alasan bagi anda untuk enggan memasak nasi, mudah dan cepat kok, dengan memasak sendiri akan menimbulkan perasaan lebih menghargai makanan. Hiduplah dengan baik, jaga kesehatan, dan tetap berkreasi.