Pekerjaan Rumah yang Tiada
Habisnya dan Selalu Berulang
Berikut
ini upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam menjaga kebersihan rumah dengan cara
yang semudah mungkin:
Bersihkan setiap hari atau sesering mungkin. Sembari lewat sembari bersihkan, yang terlihat dan terjangkau saja dulu, itu prinsipnya. Bagian lantai yang kotor segera sapu, segera pel, sambil mandi sambil menyikat sedikit lantai yang agak kotor, atau segera lap furniture yang berdebu, sambil lewat saja;
Pilih, tunda sementara, atau lewati pekerjaan. Pilih pekerjaan berdasarkan prioritas, jika pagi belum sempat mencuci, maka lakukan nanti siang atau malamnya. Jika menyetrika menurut anda tidak perlu dilakukan, maka lewati saja pekerjaan itu;
Kerjakan garis besarnya saja. Jika tidak punya banyak waktu, maka bersihkan bagian-bagian garis besarnya saja sehingga bisa selesai secepat mungkin;
Pasang target waktu, hasil, dan tujuan. Selesaikan dalam waktu satu jam atau dua jam, berurutan ruangannya, jika ingin bersih menyeluruh maka buat jadwal mingguan atau bulanan, pertimbangkan juga apakah ada acara khusus yang akan segera diselenggarakan di rumah, atau sekedar kunjungan tamu;
Simpan kembali barang yang sudah digunakan ke tempat semula. Ingin rumah terlihat tetap rapi? Kuncinya adalah konsisten, karena penyebab rumah berantakan adalah satu: menaruh barang tidak pada tempatnya;
Letakkan barang dengan lebih terjangkau, fungsional, dan mudah dibersihkan. Susun barang barang agar tidak sulit dicari, mudah digunakan, dan mudah saat ruangan akan dibersihkan;
Memajang hanya barang yang layak terlihat atau layak dipajang. Barang yang hakikatnya bukan pajangan ya tidak boleh terlihat, masukkan ke dalam box atau lemari penyimpanan;
Menyediakan dan menggunakan container atau storage berbagai ukuran. Box itu memberikan sentuhan magic, sayuran pada kulkas, mainan anak, dan barang-barang kecil lainnya bisa langsung rapi jika dimasukkan ke dalam box;
Kelompokkan barang-barang sesuai dengan kategori yang tepat. Buku dengan buku, kertas dengan kertas, alat tulis dengan alat tulis, dan seterusnya. Baju, tas, dan sepatu, semuanya ada tempatnya tersendiri;
Manfaatkan dinding, “kolong”, dan rak dengan maksimal. Munculkan ide kreatif dengan memanfaatkan dinding untuk menggantung sepeda, menyimpan buku, membuat loker bawah tangga, atau membuat vertical garden;
Taruh barang sesuai ruangannya. Tidak mungkin juga kan menaruh meja belajar di dapur??? Atau sebaliknya panci yang disimpan di kamar;
Gunakan ruangan sesuai fungsinya. Kamar fungsi utamanya adalah untuk tidur, jika mempunyai kamar ukuran kecil maka tidak perlu memaksakan ada meja kerja atau kulkas di dalamnya, kembalikan kepada fungsi utamanya;
Pilih furniture yang sesuai. Jika ruangan kecil maka jangan membeli furniture yang berukuran besar;
Pilih barang multifungsi. Belilah furniture dan peralatan dapur yang multifungsi;
“Keluarkan” barang yang sudah tidak dipakai. Buang, berikan, atau jual kembali barang yang tidak seharusnya ada di rumah atau yang sudah tidak dibutuhkan;
Hanya membeli barang yang diperlukan. Barang atau pajangan yang tidak digunakan atau tidak cocok hanya akan menjadi sampah yang menyempitkan ruangan;
Gunakan peralatan yang bisa lebih memudahkan. Beli barang-barang elektronik yang membantu, bila perlu beli yang terbaru atau yang tercanggih. Vacuum cleaner, blender, mesin pel, mesin cuci, panci atau wajan yang bagus, dll;
Komitmen dengan seluruh penghuni rumah agar menjaga kebersihan. Jika tidak membantu membersihkan rumah, setidaknya hargai dengan cara tidak mengotori apa yang sudah bersih;
Bagi tugas dengan sesuai. Semua anggota keluarga harus mempunyai tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, misalnya anak pada kamarnya masing-masing, ayah pada kebun, halaman rumah, dan garasi, ibu pada rumah bagian dalam.