Lupakan Kata Diet???
Sebuah
tubuh dinilai kondisinya ideal harus berpatokan kepada ilmu kesehatan, bukan kepada urusan
penampilan semata. Saya katakan demikian karena pada dasarnya setiap orang
mempunyai postur tubuhnya sendiri, tidak perlu harus menyama-nyamakan dengan
orang lain. Bukankah sehat itu yang paling utama???
Secara sederhana bobot tubuh yang dibandingkan dengan tinggi badan memang bisa menunjukkan keadaan tubuh, namun kenyataannya tidak sesederhana itu. Tubuh kita dengan berbagai organnya mempunyai fungsi dan proses yang sangat kompleks, tugas kita hanya perlu menjaga agar cara kerjanya tetap baik dan harmonis, dengan demikian maka tubuh akan mencari berat badan idealnya sendiri. Sehat bonusnya ideal.
Kunci diet berbeda-beda, namun pada umumnya adalah dengan menahan lapar karena mengurangi porsi makan, misalnya makan tetap tiga kali sehari tetapi porsinya kecil. Ada orang yang memilih-milih jenis makanan tertentu saja, misalnya tidak makan nasi, menjadi vegetarian, diet air putih, mengurangi garam. Ada pula yang kuncinya bermain dengan waktu, misalnya hanya makan pada waktu tertentu saja. Namun cara-cara tersebut saya katakan sangat sangat spesifik sekali sehingga tidak bisa diterapkan begitu saja, tidak bisa sembarangan dipraktikkan sebelum seseorang mengetahui betul-betul keadaan tubuhnya.
Coba perhatikan penyebab kelebihan berat badan kita, jika kita merasa bertambah berat badan setelah banyak mengkonsumsi makanan tertentu, belum tentu hal itu berlaku pada orang lain. Letak kegemukan juga berbeda posisinya pada tubuh setiap orang. Begitu pula dengan penurunan berat badan, harus diketahui dulu penyebabnya kemudian barulah bisa diterapkan teknik yang pas. Deteksi pula kemungkinan penyebab perut buncit, barangkali tukak lambung, usus kita sedang bengkak karena iritasi, atau suatu sebab lainnya semisal cacingan.
Berikut ini saya simpulkan beberapa hal prinsip (diantaranya dari berbagai talkshow kesehatan di televisi) yang saya jadikan pengingat dan pedoman saat bobot tubuh mulai merangkak naik:
Pertama, tubuh yang tidak ideal adalah disebabkan metabolisme yang terhambat. Ada salah satu organ tubuh kita yang fungsinya kurang maksimal, hal inilah yang menyebabkan kegemukan atau penumpukan lemak. Metabolisme yang baik akan mengubah semua makanan menjadi energi sehingga tidak ada tumpukan lemak tersisa. Perlu diketahui bahwa awal dari penyakit adalah dari urusan perut (makanan). Masuk, proses, dan pengeluaran pada sistem pencernaan harus normal supaya tidak ada salah satu organ yang bekerja berat sendirian karena dapat menyebabkan ketidakseimbangan tubuh dan kerusakan organ itu sendiri. Mulailah dengan membersihkan saluran pencernaan, jika pencernaan buruk, nutrisi bahkan obatpun tidak akan bisa terserap maksimal, jadi sampah harus segera dikeluarkan supaya tidak menjadi racun tubuh;
Ke dua, otot adalah kompornya lemak, maka lakukan latihan-latihan peregangan, latihan beban, maupun latihan yang cocok dengan tubuh kita. Biasakan lakukan hal-hal atau pekerjaan fisik sendiri, hindari eskalator dan lift sementara waktu, dan hal-hal sejenis lainnya, intinya pastikan tubuh tidak kurang gerak karena prinsipnya dimana ada otot disitu tidak ada lemak;
Ke tiga, Makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang, jangan biarkan tubuh tersiksa sehingga ia menjadi pencuri. Saat sebuah organ tidak terpenuhi kebutuhan makanannya (misalnya glukosa dan kalsium) maka ia akan mengambil dari organ lainnya. Tubuh ini kita sendiri yang pakai, jadi kita harus memperlakukannya dengan baik. Dengan prinsip makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang maka akan menghindarkan kita dari kelebihan asupan yang tidak sebanding dengan aktifitas fisik sekaligus tidak mengabaikan alarm tubuh yang mengatakan “Hey, Bung, waktunya makan”. Jika dalam perut ini sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk air, dan sepertiga untuk udara, maka dengan mudah diperkirakan 1:1:1 perbandingannya yang akan kita masukkan ke dalam perut sehingga tidak ada alasan untuk menyisakan makanan dipiring, itu perbuatan yang tidak sopan kepada Tuhan, ambil saja secukupnya dan HABISKAN;
Ke empat, biasakan diri dengan kebiasaan-kebiasaan kecil yang baik, misalnya kunyah makanan sampai halus, banyak minum air putih hangat, minum dan makan sambil duduk dengan tangan kanan (tangan kiri dianggap kurang sopan dan kurang higienis terkait urusan toilet), tidur cukup, dll. Pilih makanan yang cocok dan baik untuk tubuh kita sendiri, namun bukan pilih-pilih manja, hindari makanan yang dapat menimbulkan alergi. Kombinasi makanan sangat dibutuhkan oleh tubuh, menghindari makanan tertentu atau selalu melakukan kebiasaan tertentu justru akan membuat tubuh menyesuaikan dengan caranya sendiri, misalnya tubuh melakukan penimbunan lemak sebagai cadangan energi tubuh saat sumber energi lainnya tidak terpenuhi. Biarlah makanan yang jadi obatmu, bukan obat yang jadi makananmu;
Ke lima, organ tubuh juga perlu diistirahatkan dengan sistem puasa supaya bisa kembali berkerja dengan optimal. Ini lain dengan diet, karena puasa tidak memperkenankan masuknya zat apapun ke dalam tubuh pada waktu tertentu, jadi tubuh benar-benar diistirahatkan. Air putih pun tetap membutuhkan kerja organ untuk memprosesnya.
Secara sederhana bobot tubuh yang dibandingkan dengan tinggi badan memang bisa menunjukkan keadaan tubuh, namun kenyataannya tidak sesederhana itu. Tubuh kita dengan berbagai organnya mempunyai fungsi dan proses yang sangat kompleks, tugas kita hanya perlu menjaga agar cara kerjanya tetap baik dan harmonis, dengan demikian maka tubuh akan mencari berat badan idealnya sendiri. Sehat bonusnya ideal.
Kunci diet berbeda-beda, namun pada umumnya adalah dengan menahan lapar karena mengurangi porsi makan, misalnya makan tetap tiga kali sehari tetapi porsinya kecil. Ada orang yang memilih-milih jenis makanan tertentu saja, misalnya tidak makan nasi, menjadi vegetarian, diet air putih, mengurangi garam. Ada pula yang kuncinya bermain dengan waktu, misalnya hanya makan pada waktu tertentu saja. Namun cara-cara tersebut saya katakan sangat sangat spesifik sekali sehingga tidak bisa diterapkan begitu saja, tidak bisa sembarangan dipraktikkan sebelum seseorang mengetahui betul-betul keadaan tubuhnya.
Coba perhatikan penyebab kelebihan berat badan kita, jika kita merasa bertambah berat badan setelah banyak mengkonsumsi makanan tertentu, belum tentu hal itu berlaku pada orang lain. Letak kegemukan juga berbeda posisinya pada tubuh setiap orang. Begitu pula dengan penurunan berat badan, harus diketahui dulu penyebabnya kemudian barulah bisa diterapkan teknik yang pas. Deteksi pula kemungkinan penyebab perut buncit, barangkali tukak lambung, usus kita sedang bengkak karena iritasi, atau suatu sebab lainnya semisal cacingan.
Berikut ini saya simpulkan beberapa hal prinsip (diantaranya dari berbagai talkshow kesehatan di televisi) yang saya jadikan pengingat dan pedoman saat bobot tubuh mulai merangkak naik:
Pertama, tubuh yang tidak ideal adalah disebabkan metabolisme yang terhambat. Ada salah satu organ tubuh kita yang fungsinya kurang maksimal, hal inilah yang menyebabkan kegemukan atau penumpukan lemak. Metabolisme yang baik akan mengubah semua makanan menjadi energi sehingga tidak ada tumpukan lemak tersisa. Perlu diketahui bahwa awal dari penyakit adalah dari urusan perut (makanan). Masuk, proses, dan pengeluaran pada sistem pencernaan harus normal supaya tidak ada salah satu organ yang bekerja berat sendirian karena dapat menyebabkan ketidakseimbangan tubuh dan kerusakan organ itu sendiri. Mulailah dengan membersihkan saluran pencernaan, jika pencernaan buruk, nutrisi bahkan obatpun tidak akan bisa terserap maksimal, jadi sampah harus segera dikeluarkan supaya tidak menjadi racun tubuh;
Ke dua, otot adalah kompornya lemak, maka lakukan latihan-latihan peregangan, latihan beban, maupun latihan yang cocok dengan tubuh kita. Biasakan lakukan hal-hal atau pekerjaan fisik sendiri, hindari eskalator dan lift sementara waktu, dan hal-hal sejenis lainnya, intinya pastikan tubuh tidak kurang gerak karena prinsipnya dimana ada otot disitu tidak ada lemak;
Ke tiga, Makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang, jangan biarkan tubuh tersiksa sehingga ia menjadi pencuri. Saat sebuah organ tidak terpenuhi kebutuhan makanannya (misalnya glukosa dan kalsium) maka ia akan mengambil dari organ lainnya. Tubuh ini kita sendiri yang pakai, jadi kita harus memperlakukannya dengan baik. Dengan prinsip makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang maka akan menghindarkan kita dari kelebihan asupan yang tidak sebanding dengan aktifitas fisik sekaligus tidak mengabaikan alarm tubuh yang mengatakan “Hey, Bung, waktunya makan”. Jika dalam perut ini sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk air, dan sepertiga untuk udara, maka dengan mudah diperkirakan 1:1:1 perbandingannya yang akan kita masukkan ke dalam perut sehingga tidak ada alasan untuk menyisakan makanan dipiring, itu perbuatan yang tidak sopan kepada Tuhan, ambil saja secukupnya dan HABISKAN;
Ke empat, biasakan diri dengan kebiasaan-kebiasaan kecil yang baik, misalnya kunyah makanan sampai halus, banyak minum air putih hangat, minum dan makan sambil duduk dengan tangan kanan (tangan kiri dianggap kurang sopan dan kurang higienis terkait urusan toilet), tidur cukup, dll. Pilih makanan yang cocok dan baik untuk tubuh kita sendiri, namun bukan pilih-pilih manja, hindari makanan yang dapat menimbulkan alergi. Kombinasi makanan sangat dibutuhkan oleh tubuh, menghindari makanan tertentu atau selalu melakukan kebiasaan tertentu justru akan membuat tubuh menyesuaikan dengan caranya sendiri, misalnya tubuh melakukan penimbunan lemak sebagai cadangan energi tubuh saat sumber energi lainnya tidak terpenuhi. Biarlah makanan yang jadi obatmu, bukan obat yang jadi makananmu;
Ke lima, organ tubuh juga perlu diistirahatkan dengan sistem puasa supaya bisa kembali berkerja dengan optimal. Ini lain dengan diet, karena puasa tidak memperkenankan masuknya zat apapun ke dalam tubuh pada waktu tertentu, jadi tubuh benar-benar diistirahatkan. Air putih pun tetap membutuhkan kerja organ untuk memprosesnya.